06 December 2008

Malam

Singkaplah Rahasia Malam......

Malam.....
Keindahan, kesepian, kedinginan, kesyaduanmu meyimpan segala rahasia yang telah berlaku di zaman silam. Gelapmu kadang-kala jadi penyejuk ibadat para hamba yang merindukan Tuhan. Tapi adakalanya kesempatan bagi pendosa yang menyangka malam dapat melindungi ia dari penglihatan Tuhan-Nya.

Kesunyian ditunggu oleh sepasang kekasih memadu kasih. Cumbu rayu menjadi bisikan yang gemersik menyuburkan kasih. Dan malam datang menjanjikan saat itu. Saat hamba berdiri, duduk dan baring menyebut nama Allah yang satu.

Habibah Al-Adawiyah merintih di waktu malam: "Tuhanku, bintang-bintang telah menghilang di balik awan. Mata insan telah tidur lelap. Pintu-pintu istana para maharaja telah terkunci. Lalu setiap kekasih telah berdua-duaan dengan kekasihnya. Dan inilah aku tampil menghadap-Mu....."

Dan malam juga adalah detik hamba yang berdosa rujuk pada keampunanNya. Lalu dalam derai air matanya yang gugur di dada malam meluncurlah kata-kata penyesalan atas keterlanjuran dan kesalahan. Seolah-olah terdengarlah di telinganya makna sebuah firman, "Demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tidak pula membenci kamu."
-- Ad-Dhuha.

Malam....
Kalau ia dipenuhi ribut petir yang dahsyat, kenangilah azab Tuhanmu. Kalau ia dihiasi bulan dan bintang, haraplah rahmat-Nya. Keindahannya biar menerangi hatimu, kegelapannya usah menghitamkan amalmu.

Uwais Al-Qarni menyambut kedatangan malam dengan katanya, "Ini malam rukuk," lalu beliau pun sembahyang dengan rukuknya yang panjang hingga menjelang fajar. Di malam yang lain ia berkata, "Inilah malam sujud." Lalu sujudlah beliau sepanjang malam sampai fajar tiba sebagai pamit kepada malam hingga beransur hilang. Itulah malam pada Uwais Al-Qarni. Awas! kedatangan malam mungkin seiring dengan saat kematian. Tidurmu mungkin untuk selama-lamanya. Kegelapan malam mungkin bersambung ke alam kubur. Dan malam itu terakhir buatmu selama di dunia. Mungkin karena menyadari hakikat inilah Rasulullah (saw) pernah mengajar kita berdoa ketika mau tidur, "Ya Allah, dengan nama-Mu Yang mematikan dan Yang menghidupkan."

Esok ketika bangun dari tidur kita dianjurkan berdoa, "Syukur kepada Allah yang menghidupkan kita setelah kita dimatikan. Dan kepada-Nyalah kita akan dikembalikan." Tidur adalah lambang kematian. Dan malam, ketika memejamkan mata di waktu malam, kenangilah walau sedetik saat kematian. Mudah-mudahan kau dapat merasakan seperti yang dialami oleh seorang wali Amir bin Abdullah: "Tidak ada aku lihat sesuatu yang dinamakan syurga, di mana pencarinya asyik tidur. Dan tidak pernah pula aku lihat sesuatu yang dinamakan neraka, di mana orang yang hendak menghindarinya asyik tidur saja."

Malam adalah pesta ibadat bagi kekasih-kekasih Allah. Di sana mereka memperoleh ketenangan. Ketenangan yang abadi.... kebahagiaan yang hakiki.


Sumber: ukhuwah fillah, lancaster UK, aisyah91@hotmail.com
Editor: eija@telkom.net, jakarta



No comments:

Post a Comment