Pak Sadru, seorang perantau yang kerjanya berjualan sate di Jakarta. Ia hanya sempat pulang ke Madura dua kali dalam setahun.
Istrinya tinggal di Madura karena harus mengurus orang tuanya yang sudah uzur dan sakit-sakitan.
Seorang perantau lain yang datang ke Jakarta bersama seluruh anggota keluarganya, bertetangga dengan Pak Sadru.
Pada suatu ketika, orang itu berkunjung ke rumah Pak Sadru. Mereka saling mengutarakan pengalaman dan keadaan penghidupannya masing-masing. Di samping ngobrol tentang suka dukanya menjadi perantau.
"Nikmat apa yang Anda dapatkan di sini kalau istri dan anak-anak Anda masih tinggal jauh di kampung?" tanya tamu itu.
"Justru karena kami berpisah berjauhan, saya dapat merasakan tiga kenikmatan,"jawab Pak Sadru.
"Apa saja tiga macam kenikmatan itu?"
"Pertama, nikmatnya air mata perpisahan ketika saya hendak meninggalkan mereka. Kedua, air mata kerinduan ketika berada di rantau seperti sekarang ini. Yang ketiga, air mata pertemuan ketika saya pulang nanti. Ketiga macam nikmat seperti itu tidak mungkin Anda rasakan, karena Anda merantau bersama keluarga."
Sumber: Sate Madura
Ditulis kembali: Syaefrudin_78@yahoo.com
No comments:
Post a Comment